Tugas makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pembelajaran
dari
matakuliah
Komunikasi Kontemporer
TUGAS MAKALAH
Pengaruh Perkembangan Era
Musik Digital
Terhadap Masyarakat
Heru Gustian
Kelas : Ilmu Komunikasi Semester 5
STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi
Alamat: Komplek
Gelanggang Pemuda Cisaat, Jl. Raya Cisaat No. 06, Sukabumi, Jawa Barat Telepon:(0266) 222867
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi semakin hari semakin berkembang pesat seiring dengan
munculnya penemuan-penemuan baru di masyarakat. Pada dasarnya sifat teknologi
itu selalu berubah atau dinamis sesuai tuntutan zaman. Tidak dipungkiri bahwa
dengan kehadiran teknologi, masyarakat kita lebih terbantu dan lebih dimudahkan
untuk mengakses apapun sesuai dengan kebutuhannya. Salah satunya musik, musik
adalah salah satu media yang sering dijadikan sebagai hiburan atau pengisi kekosongan
agar tidak sepi.
Dalam kehidupan manusia dari masa ke
masa, media hiburan (Entertainment Media) telah menjadi
kebutuhan yang tidak terpisahkan bahkan media hiburan sudah menjadi kebutuhan
sekunder. Salah satu jenis media hiburan yang sangat diminati masyarakat adalah
musik. Secara
umum musik di
interpretasikan sebagai salah satu jenis media hiburan yang di keluarkan
melalui rangsangan suara (audio), di terima oleh indera pendengaran
dan di hasilkan akibat terjadinya keselarasan antara irama hingga nada.
Musik secara psikologis bisa mempengaruhi suasana hati, menghilangkan
penat, refleksi diri bahkan bisa menjadi media pengobatan. Perkembangan
peredaran musik jika dibandingkan antara dulu dan sekarang sangat berbeda. Jika
zaman dulu ingin mendengarkan musik dari penyanyi idola atau lagu yang sedang
populer, kita harus mendengarnya dengan cara membeli fisik kaset atau CD-nya terlebih
dahulu di toko kaset atau di radio. Sedangkan di zaman sekarang seiring dengan
hadirnya teknologi internet, masyarakat bisa dimudahkan untuk mengakses dan
mengunduh file musik atau lagu kesukaannya kapanpun dan dimanapun sepuasnya
yang kita sebut saat ini sebagai era musik digital.
Perkembangan era musik digital di masyarakat masih menjadi pertentangan
atau polemik. Di era internet ini, industri musik dituntut untuk lebih kreatif dalam
memproduksi konten digital. Penjualan konten tersebut biasanya menemui banyak
kendala karena pengguna internet lebih suka mendapatnya di tempat download file
gratis. Meskipun pembajakan meningkat, industri musik masih terus berkembang
pesat.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari musik, di satu
sisi para pelaku musik banyak yang mengalami kerugian tapi di sisi lain ini
sudah menjadi hal yang mulai membudaya di masyarakat karena aksesnya mudah dan
lebih praktis. Musik bisa jadi salah satu ladang untuk mencari sumber
penghasilan yang meyakinkan karena termasuk ke dalam salah satu bidang industri
ekonomi kreatif tentunya harus dibarengi juga dengan bakat seni yang memadai
agar tidak dicap musisi yang aji mumpung atau hanya tenar selewat. Kreatifitaslah yang
menentukan kesuksesannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pokok pemikiran diatas tersebut, terdapat
masalah-masalah utama yang
menjadi kajian penulisan makalah ini, maka saya merumuskan pernyataan permasalahan sebagai berikut:
a.
Apa pengertian
musik digital?
b.
Apa yang
dimaksud dengan rekaman musik?
c.
Bagaimana
sejarah proses perekaman musik?
d.
Bagaimana
perkembangan industri musik di era digital?
e.
Bagaimana
teknik pembuatan musik digital?
f.
Apa saja
jenis-jenis media digital yang sering digunakan di masyarakat?
g.
Apa saja
format-format musik digital?
h.
Bagaimana
dampak pengaruh perkembangan musik digital di masyarakat?
i.
Bagaimana
kelebihan dan kekurangan musik digital?
1.3 Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
masalah dapat di identifikasi sebagai berikut:
a.
Perkembangan
era musik digital masih banyak menimbulkan pro dan kontra.
b.
Awal
masuknya era musik digital di Indonesia sehingga masyarakat lebih memilih musik
digital.
c.
Pendistribusian
bentuk fisik musik sudah jarang karena situs situs mengunduh sudah banyak di
internet.
d.
Pengetahuan
masyarakat mengenai musik digital belum optimal karena mereka hanya sebatas
tahu mengunduhnya tanpa memikirkan sisi legalitasnya.
e.
Masyarakat
belum tahu secara menyeluruh tentang dampak-dampak apa saja yang dtimbulkan
dari musik digital.
f.
Tindakkan-tindakkan
era musik digital memiliki sifat-sifat yang merugikan dan menguntungkan.
1.4 Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan penulisan dari makalah ini bermaksud untuk:
a.
Menjelaskan
tentang pengertian musik digital.
b.
Menjelaskan
tentang dengan rekaman musik.
c.
Menjelaskan
tentang sejarah proses perekaman musik.
d.
Menjelaskan
tentang perkembangan industri musik di era digital.
e.
Menjelaskan
tentang teknik pembuatan musik digital.
f.
Menjelaskan
tentang jenis-jenis media digital yang sering digunakan di masyarakat.
g.
Menjelaskan
tentang format-format musik digital.
h.
Menjelaskan
tentang dampak pengaruh perkembangan musik digital di masyarakat.
i.
Menjelaskan
tentang kelebihan dan kekurangan musik digital.
1.5 Manfaat
Penulisan
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
a.
Manfaat
Teoritis
-
Sebagai
bahan referensi atau pendukung penelitian selanjutnya.
-
Menambah
kajian tentang komunikasi kontemporer.
b.
Manfaat Praktis
1)
Bagi Dosen
-
Dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan bagi dosen tentang musik digital.
-
Dapat
meningkatkan profesionalisme dalam proses pembelajaran yang kreatif, inovatif,
dan menyenangkan.
2)
Bagi
Mahasiswa
-
Dapat
meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pemahaman mengenai musik digital.
3)
Bagi Penulis
-
Dapat
dijadikan sebagai landasan atau pembelajaran untuk menulis penelitian
selanjutnya.
1.6 Teknik
Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara mencari
berbagai sumber-sumber melalui internet karena topik yang dibahas adalah
tentang musik digital. Hasil observasi atau pengamatan dengan mengumpulkan
bahan artikel-artikel dan kutipan-kutipan buku dari internet tersebut dijadikan
sebagai bahan penulisan makalah ini.
1.7 Sistematika
Penulisan
Sistematika penulisan makalah disusun untuk mempermudah pemahaman sebagai
berikut ini:
·
BAB I, Pendahuluan. Membahas
mengenai latar belakang penulisan, perumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, teknik pengumpulan data, sistematika penulisan, teknik
pengumpulan data dan sudut pandang penulis.
·
BAB II, Membahas mengenai tinjauan pustaka. Memuat
kajian-kajian teoritis dan konseptual yang berkaitan dan mendukung permasalahan
yang diangkat.
·
BAB III, Pembahasan. Membahas mengenai
permasalahan yang dikaji oleh penulis juga merupakan kumpulan uraian uraian dari penjelasan terhadap aspek-aspek apa yang
ditanyakan dalam perumusan masalah.
·
BAB IV, Kesimpulan.
Membahas mengenai kesimpulan dan saran penulis yang dapat ditarik dari pembahasan masalah.
1.8 Sudut
Pandang Penulis
Pengertian musik adalah salah
satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat
pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi
bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam bentuk formal maupun
informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut
struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan.
Musik sudah menjadi gaya hidup
banyak orang dan banyak juga orang yang menggantungkan hidupnya dari musik dan
mencari nafkah dari musik. Dapat kita bayangkan seperti apa kekuatan musik, musik
dapat mengumpulkan massa di seluruh dunia dan dapat di gunakan sebagai pesan
perdamaian bahkan musik juga dapat digunakan sebagai alat profokasi oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan liriknya yang tidak benar.
Musik itu universal, universal disini
adalah apapun warna musik mereka pasti bisa dinikmati oleh siapa saja. Dan saya
rasa masing-masing kita berhak untuk memilih warna musik kesukaannya. Sama
seperti saya yang tiap saat dan dalam berbagai macam kesempatan selalu memasang
earphone di kedua teulinga
saya. Banyak
jenis musik yang saya dengarkan dari musik yang dapat membuat saya duduk diam, sing a
long sambil
berjoget, membuat saya semangat ataupun sedih karena
saya termasuk orang yang bisa di bilang hobi
mendengarkan musik dan entah apa jadinya jika saya harus hidup satu hari tanpa
musik?.
Musik menjadi salah satu teman setia manusia yang selalu
menemani dalam keadaan senang maupun sedih oleh karena itu di ciptakan berbagai
jenis musik yang bisa di dengarkan dalam berbagai suasana. Musik
sendiri yaitu bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan
sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Ditambah dengan hadirnya musik
digital yang lebih praktis dan mudah diakses di smartphone atau PC yang
terkoneksi dengan internet.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Teori
New Media adalah
sebuah istilah yang muncul di akhir abad
ke-20
untuk menandai bergabungnya media tradisional seperti film, foto, musik, rekaman dan tulisan,
dengan kekuatan komputerisasi dan
teknologi komunikasi, peralatan konsumen berbasis komputer dan yang paling penting, internet.
Media baru memungkinkan akses tanpa
batas, kapan saja, dimana saja dan dengan perangkat digital apapun. Perangkat yang mendukung
untuk menyediakan fasilitas umpan
balik secara langsung, berbagai partisipasi kreatif, dan terbentuknya berbagai komunitas yang mengiringi
konten-konten media.
Hal yang paling
mendasari munculnya media baru ini
bukanlah
karena bentuk kontennya yang berupa konten digital, melainkan siklus kedinamisan dari
konten media baru dan hubungannya
yang interaktif dengan pengguna. Siklus media baru yang dinamis ini, diibaratkan
seperti berupa pergerakan, pernafasan,
dan aliran dengan gairah yang berdetak di satu waktu (real time).
Hal lain yang tidak
kalah penting, bahwa media baru merupakan
ajang demokrasi dari hak cipta, penerbitan, distribusi serta penggunaan berbagai konten
media. Sebagai contoh, siaran televisi
berkualitas tinggi yang dilihat dengan televisi digital plasma terbaru adalah salah satu
contoh dari media tradisional.
Sedangkan poster
sederhana dari grup musik lokal yang
melampirkan
alamat website dimana penggemar bisa mencari
informasi
dan mengunduh musik digital, adalah contoh dari komunikasi
media baru.
- Pengertian Musik
Musik merupakan salah satu bagian pokok dalam
kehidupan manusia. Hampir semua peradaban masyarakat di dunia ini
memiliki musik sebagai hasil budaya mereka. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
musik berhubungan erat dengan kehidupan sosial masyarakat. Terlebih saat ini
Indonesia sudah berada dalam era musik digital.
- Definisi Musik Menurut Para Tokoh
Menurut Aristoteles, “Musik adalah
mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif
dan menumbuhkan jiwa patriotisme”.
Menurut Jamalus
(1981:1), “Musik merupakan karya seni yang berupa bunyi dalam bentuk lagu
atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya
melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan
struktur lagu”.
Menurut Sylado (1983), “Musik merupakan
sekumpulan birama yang mampu bercerita menggerakan hati setiap pendengarnya,
dengan kata lain setiap karya musik memiliki
jiwa tersendiri”.
Menurut Ronald (1985:
26), ”Without time and sound music can not exist”,
pernyataan tersebut menjelaskan bahwa tanpa bunyi dan waktu musik tidak
dapat terwujud.
Menurut Hardjana
(1983: 56), “Bunyi sebagai isi didalam musik menampilkan dirinya dalam
bentuk ritme, melodi, harmoni, dan vitalis musik lainnya. Musik adalah
sebagai isi dan bentuk sebagai kerangka.
Menurut Syafiq (2003:203),
dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedia Musik Klasik, “Musik
adalah seni pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur dasarnya berupa
melodi, irama, dan harmoni dengan unsur pendukung berupa bentuk gagasan, sifat
dan warna bunyi”.
Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602), “Musik adalah ilmu
atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal
untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan,
nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu
dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu)”.
BAB III
ISI PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Musik Digital
Musik Digital pada dasarnya adalah berupa harmonisasi bunyi yang dibuat
melalui perekaman dari alat-alat musik analog (konvensional) atau alat-alat
musik digital (yang dibuat dengan bantuan komputer) yang disimpan dan diproses
dengan media berbasis tehnologi komputer. Format digital ini dapat menyimpan
data dalam jumlah besar, jangka panjang dan berjaringan luas. Musik Digital ini
sendiri mengalami perkembangan dari masa ke masa yang dimulai dengan piringan
hitam sampai kepada CD ataupun MP3 file.
Saat ini Musik Digital itu sendiri telah berkembang sedemikian rupa sampai
kepada hanya berupa suatu file (musik) yang dapat diperdengarkan dalam format
MIDI ataupun menggunakan Ipod. Secara singkat dapat diartikan seperti itu.
Sumber suara musik digital pun bisa beragam, bisa dengan merekam berbagai suara
dari alat musik seperti gitar, bas, drum, dan piano. Lalu
kemudian suara-suara dari alat musik tersebut dapat digabungkan menggunakan
komputer. Atau bisa juga menggunakan aplikasi MIDI. Aplikasi MIDI mampu
menghasilkan berbagai jenis suara dan efek suara, yang kemudian juga dapat
digabungkan menjadi sebuah harmoni musik yang enak didengar.
Tetapi secara logis, musik digital dapat
diartikan sebagai reproduksi suara dari sinyal digital yang telah dirobah
keasalnya menjadi sinyal analog, perekaman suara digital dengan cara pengkodean
angka biner hasil dari perobahan sinyal suara analog dengan bantuan frequency sampling. Musik
digital bisa juga berasal dari suara sintetis, contoh peralatan sumber suara
sintetis MIDI merupakan sumber suara digital berbagai instrumen musik yang bisa
dimainkan oleh pemusik. Bentuk penyimpanan sinyal digital dalam media berbasis
teknologi komputer. Format digital dapat menyimpan data dalam jumlah besar,
jangka panjang dan berjaringan luas.
3.2 Pengertian Rekaman Musik
Kata rekaman yang
sering diungkapkan pada lingkungan masyarakat khususnya
dalam dunia musik sebenarnya lebih tepat dikatakan perekaman, namun dalam kenyataannya orang
lebih cenderung mengatakan rekaman.
Perbedaan
dari kata perekaman dan rekaman dalam ruang lingkup musik yaitu jika perekaman adalah proses, cara,
dan kegiatan memindahkan atau mengabadikan
suara alam, manusia, alat musik, dan sebagainya ke dalam pita kaset, piringan, atau media lain
dengan sebuah mikrofon dan alat perekam lain, sedangkan
kata rekaman berarti hasil dari perekaman, dalam ruang lingkup musik
dan
studio rekaman musik
berarti merupakan sebuah lagu.
3.3 Sejarah Proses Perekaman Musik
Alat perekam suara
pertama yaitu phonoautograph penemuan
Leon Scott telah ada sebelum phonograph penemuan Thomas Alpha Edison yang
digunakan untuk mempelajari gelombang suara pada tahun 1857. Namun alat
tersebut tidak digunakan untuk mereproduksi hasil rekaman. Phonograph diciptakan seiring dengan pengembangan perangkat telefon
pada tahun 1870-an dan pada saat itulah Edison mendapat ide untuk mencetak
pesan telephone di atas kertas berlapis
wax
menggunakan alat electromagnetics.
Setelah penemuan tersebut, bermunculan alat perekam lain seperti Graphophone dan perusahaan lain yang
membuatnya.
Pada tahun 1894, Emir
Berliner mencetuskan ide untuk mencetak suara di atas piringan dan bukan
silinder dengan alas an lebih mudah direproduksi. Ide piringan inilah yang
berkembang menjadi disc yang kita kenal sekarang ini. Phonograph, graphophone, dan alat perekam lainnya adalah alat
mekanik sampai tahun 1920 dikembangkan player dengan built in speaker
yang mengizinkan pemutaran hasil rekaman dapat lebih keras volumenya. Hingga
akhir perang dunia II, phonograph atau dikenal juga dengan gramaphone adalah satu-satunya alat perekam dan playback yang umum. Tetapi zaman sudah
mulai berubah, Hollywood mulai mengambil peranan dalam perkembangan rekaman
dengan menggunakan suara di film.
Pada akhirnya,
kemunculan dan pengembangan tape
recording menggantikan phonograph
dan recording optical, karena lebih
mudah dan biayanya yang lebih terjangkau. Tape
mulai populer tahun 1950-an. Perkembangan tape
recorder ini membawa perubahan yang pesat dalam membuat musik. Karena
dengan tape, proses edit menjadi lebih mudah, pemberian efek
fade in dan fade
out bisa dilakukan. Jika sebelumnya seorang artis harus membawakan lagu
dengan sempurna saat direkam, dengan adanya tape
recording, proses penambalan dan edit
yang lebih mudah, berbagai kesalahan dapat diperbaiki dengan mudah.
Pada tahun 1940-an
mulainya eksperimen dengan menggunakan multitrack recording yang terus
berkembang menjadi lebih rumit hingga tahun 1960-an. Dengan adanya multitrack
recording, teknik merekam dengan memisahkan grup artis dapat dilakukan.
Efek lain yang ditimbulkan oleh multitrack recording ini adalah
munculnya suara stereo. Para insiyur
suara pada tahun 1930-an mulai bereksperimen dengan merekam menggunakan 2 microphone,
2 amplifier, dan 2 speaker yang menyebabkan efek aural yang
menyenangkan. Pada tahun 1960-an, 8 track player yang biasa diasosiasikan dengan player untuk mobil menjadi
sangat populer namun segera mati dan digantikan oleh kaset.
Pada tahun 1980-an
teknologi digital recording mulai berkembang. Dan pada tahun 1990-an,
budaya rekaman sudah mencapai era yang sangat berubah dari budaya awal. Dengan
segala kemudahan menggunakan peralatan multimedia, dengan semuanya sudah berupa
file digital. Pemakai komputer biasa
sudah bisa merekam dan mengedit materi digital dan melakukan mixing seiring
dengan kemunculan DAW (Digital Audio Workstation). DAW adalah alat
rekaman musik yang terdiri dari seperangkat komputer, soundcard/audio
interface, dan perangkat lunak multitrack recording (penggabungan
beberapa data track audio) seperti Cakewalk, Nuendo, Cubase, ProTools,
Fruotyloops, dll.
3.4 Perkembangan Industri Musik Era Digital
Sejarah
musik di dunia,
sudah ada sejak zaman purbakala dan
dipergunakan sebagai alat untuk mengiringi upacara-upacara kepercayaan.
Perubahan sejarah musik terbesar terjadi pada abad pertengahan,disebabkan
terjadinya perubahan keadaan dunia yang makin meningkat. Musik tidak hanya
dipergunakan untuk keperluan keagamaan, tetapi dipergunakan juga untuk urusan
duniawi.
Perkembangan musik di awali di Eropa pada era yunani kuno sekitar tahun 5-4 SM yang sebagian besar masyarakatnya menggunakan musik sebagai
alat pemujaan untuk dewi kesenian bernama Musae, oleh karena
sejarah demikian maka nama Musae
menjadi landasan penggunaan kata Music
hingga saat ini.
Industri musik sebenarnya sudah ada dari dulu dengan
beragam Genre yang bermunculan menghiasi setiap zaman dan ada
beragam media yang bisa digunakan untuk kita menikmati musik. Sebelum era
Globalisasi lahir tepatnya pada Tahun 90an, media fisik yang digunakan untuk
menikmati musik adalah kaset biasa atau ada alat pemutar kaset itu sendiri yang
biasa disebut sebagai Tape. Pada tahun 80an orang sangat tidak
asing ketika mendengar langsung suara musik yang keluar dari sebuah Piringan
Hitam. Kini pilihan musik pun sudah beralih ke musik digital, dan
peralihan ini tentunya memiliki sisi positif dan negatif masing-masing.
Pada era
modern seperti kehidupan manusia saat ini telah dikenal berbagai jenis musik di antaranya
blues, pop, rock dan RnB membuat
kita semakin mencintai eksistensi musik yang di sajikan
melalui berbagai saluran media baik radio (audio) maupun televisi
(audio-visual).
Sebelum
memasuki era digital seperti sekarang telah bermunculan berbagai
perangkat (devices) pemutar musik. Berawal
pada Tahun 1950an perangkat piringan hitam dipakai dimana seorang Alexander
Grahamm Bell menjadi pelopornya, dikenal sebagai suatu benda untuk merekam
suara dan setelahnya suara yang terekam dapat di putar kembali menggunakan alat
bernama Gramophone. Alat
ini memiliki bentuk bulat, besar terkadang ada yang terbuat dari plastik namun
piringan hitam yang paling dikenal terbuat dari shellac yakni
bahan kapas yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas manila.
Karena bahan
kapas shellac tergolong mudah rusak
akhirnya diganti dengan bahan plastic
polymer. Piringan hitam ini memiliki tiga jenis ukuran yakni 75 Rpm, 45 Rpm
dan 33 1/3 Rpm. Selain menggunakan Gramophone,
piringan hitam dapat pula diputar dengan menggunakan alat bernama phonograph. Cara kerja piringan hitam
menyerupai alat pemutarnya yakni dengan menggunakan stylus yang berbentuk
seperti jarum terletak pada pinggiran piringan hitam. Stylus berfungsi untuk
mencatat simpangan gelombang suara yang telah di rekam di pinggiran piringan
hitam, kemudian melanjutkannya ke pengeras suara. Alat ini memiliki kelebihan
berupa kualitas suara yang jernih dan tidak mudah rusak.
Namun bila dilihat
dari bentuknya piringan hitam tergolong perangkat besar dan sedikit berat,
karena beratnya mencapai 90 sampai 200 gram sehingga sedikit sulit jika dibawa
bepergian, selain itu harga piringan hitam tergolong mahal dan ketersediaan phonograph sebagai alat pemutarnya sulit
untuk dicari. Dalam dunia musik pada
zamannya, para musisi hanya mampu merekam beberapa track lagu saja karena biaya
rekaman yang cukup mahal menggunakan piringan hitam.
Semakin
berkembangnya zaman maka semakin maju pula perkembangan teknologi terutama
dalam segi perangkat pemutar musik. Compact
audio cassette diperkenalkan oleh Philips sebagai media penyimpanan audio di
Eropa pada tahun 1963. Kemudian pada tahun 1965 mulai diproduksi secara massal. Pada tahun
1971, Advent Corporation memperkenalkan Model 201 tape deck yang
mengkombinasikan Dolby Type B dan chromium dioxide (Cr02). Inilah cikal bakal
music cassette player.
Maka pada
Tahun 1972 seorang ilmuan dan pecinta musik bernama
James T. Russel
bereksperimen karena dilatar belakangi oleh rasa tidak puasnya terhadap
kualitas piringan hitam ia berpikir cukup keras sampai pada
akhirnya menemukan cara menyimpan data dalam piringan sensitif cahaya.
Data ini dimodelkan dalam kapasitas (byte) berukuran sangat kecil yang akan
dibaca oleh sebuah sinar laser, kemudian komputer akan mengubah data ini ke
dalam sinyal elektronik.
Dari proses
inilah untuk pertama kalinya compact disc (CD) diciptakan. Bahan CD terbuat
dari plasik polycarbonate yang
memiliki tebal 1,2 mm dan berat 15-20 gram. CD atau Compact Disc adalah
format digital standar untuk penyimpanan gambar video dalam suatu cakram padat.
CD memiliki kapasitas memori antara 650 MB sampai
720MB, cenderung lebih serbaguna ketimbang piringan hitam sebagai alat
penyimpan musik terdahulu
dikarenakan bentuknya yang mudah dibawa kemanapun serta massa nya yang lebih
ringan. CD dibuat dalam usaha merampingkan media penyimpanan musik dengan
memperbaiki kualitas suara yang dihasilkan. Pita kaset dapat merekam lagu
dengan durasi hingga 1 jam di setiap sisinya. CD pun bisa kita dapatkan di toko
kaset yang penyebarannya sudah cukup luas, ada dimana saja.
Tahun 1980an
muncul Walkman dari Sony sebagai media pemutar kaset portable yang saat itu sangat digandrungi oleh kalangan remaja. Lalu saat masuk era
2000an hadirlah era musik digital
menggunakan sinyal digital dalam proses reproduksi suaranya. Sebagai proses
digitalisasi terhadap format rekaman musik analog, lagu atau musik digital
mempunyai beraneka ragam format yang bergantung pada teknologi yang digunakan.
Bila
menelisik melalui Social Factor yang terdapat
pada Paradigma Factor Lin dalam proses opini
leader menekankan bahwa inovasi teknologi dapat dibentuk oleh faktor sosial yang
menyampaikan pesan bahwa apakah seiring berkembangnya zaman apakah
inovasi dalam bidang teknologi dapat berkembang dan didukung dengan baik oleh
masyarakat?.
3.5 Teknik
Pembuatan Musik Digital
Untuk dapat membuat musik digital, unsur-unsur utama yang perlu dikuasai yaitu :
1)
Penguasaan software MIDI yang digunakan
MIDI (Musical Instrument Digital Interface) merupakan proses produksi
musik, yang dilakukan dengan memainkan instrumen-instrumen musik, dengan metode
digital atau komputer. Seluruh proses pembuatan musik digantikan dengan
komputer, baik dari komposisi hingga instrumen yang digunakan.
Untuk penguasaan software produksi musik digital, setidaknya ada 3 hal yang
harus anda
mengerti, yaitu:
a. Score : susunan atau komposisi musik yang dibuat.
b. Instrumen
musik digital : merupakan instrumen-instrumen musik yang dihasilkan melalui
komputer.
c. Mixing : menyelaraskan segala unsur
instrumen yang digunakan dalam sebuah aransemen, sehingga dapat nyaman
didengar.
2)
Penguasaan teori dasar musik
Sebagai contoh, ini adalah langkah - langkah tentang bagaimana cara menyusun
sebuah lagu :
a.
Melodi:
- Tangga nada mayor, minor, blues, dll.
- Alur melodi (melodi utama-reff).
- Menentukan lagu ada berapa.
b.
Accord/ Kunci/ Chord
Setelah
tercipta melodi, buat chord untuk mengiringi melodi tersebut.
c.
Ketukan
Kembangkan
ketukan yang digunakan dalam membentuk komposisi lagu.
d.
Progresi Chord
Susun
progresi chord keseluruhan lagu dengan baik.
e.
Pengembangan lagu
Susun
bagian-bagian lagu sesuai dengan hati nurani.
3) Software
Pembuat Musik Digital
Salah satu cara mengomposisi musik adalah memanfaatkan teknologi komputer
atau lebih dikenal dengan tracking. Dalam tacking, seorang komposer dapat
menciptakan musik dengan bermodalkan komputer atau laptop.
Dalam penjelasan kali ini, saya akan membahasa aplikasi tracking yang
tentunya bersifat freeware alias gratis. Tentunya ditambahkan pula dengan
berbagai macam aplikasi menarik lainnya. Salah satu software yang sering
digunakan adalah Kristal.
Kristal adalah multi-track recorder yang baik untuk mengelola sequencer
audio dan mixer. Software ini di rancang sebagai sistem modular dengan aplikasi
utamanya menggunakan mixing consule. Sementara, sequencer audio, input audio,
dan sebagainya dimuat sebagai plugin terpisah. Kristal Audio Engine memiliki 16
track audio, 3-band parametric EQ, 2 VST insertslots per channel, 3 VST Master
effect slots, dan fitur-fitur menarik lainnya. Aplikasi ini bisa anda unduh di
website resminya yang beralamat di http://www.kreatives.org/kristal/.
4) Distribusi
Musik Digital
Walaupun terlihat cukup sederhana, akan tetapi pembuatan musik menggunakan
media digital tidak semudah yang kita bayangkan. Ada beberapa hal dasar yang
harus dikuasai, seperti apa saja komposisi sebuah musik, dan mengerti mengenai
proses mixing seluruh instrumen yang digunakan. Yang terpenting dalam pembuatan
musik digital adalah membuat ritme. Setelah ritmenya sesuai, batu dapat
digabungkan dengan komponen lain.
Banyak musik yang dibuat melalui proses rekaman studio, lalu formatnya
diubah menjadi format digital. Ada beberapa faktor yang membuat penikmat musik
lebih memilih musik dalam format digital. Seperti, mudahnya mendapatkan
musik dalam format digital, hanya dengan mengunduh, baik secara gratis maupun
berbayar, penikmat musik sudah mendapatkan musik yang diinginkan.
3.6 Jenis-Jenis
Media Digital yang Sering Digunakan Di Masyarakat
Berikut adalah beberapa jenis-jenis media musik digital
yang sering dipergunakan masyarakat dalam memperoleh referensi musik:
A.
RBT (Ring Back Tone)
Ring Back Tone, adalah fasilitas musik digital
yang disediakan oleh perusahaan operator seluler dimana musik/lagu tersebut
tidak tersimpan dalam memory ponsel tapi tetap berada pada server operator
seluler yang digunakan pengguna telepon seluler (mobile phone) dan secara
otomatis akan bisa digunakan ketika mobile
phone user telah melakukan aktifasi untuk lagu yang dipilihnya melalui Short message service (SMS). Pada saat
pengguna mengaktifkan layanan, maka akan terdengar lagu sebagai pengganti nada
sambung saat memakai telepon. RBT diminati karena menjadi sarana ungkapan
pribadi seseorang. Misalnya ketika sedang sedih, senang, menyukai lagu
tertentu, atau hanya ingin sekedar mengikuti trend yang sedang mewabah hingga
saat ini. Dan sampai saat ini seluruh perusahaan operator seluler bekerja sama
dengan para musisi dan label rekaman untuk bersama sama memfasilitasi ring back tone kepada masyarakat.
B.
Live Streaming
Live streaming merupakan
fasilitas menikmati musik digital
dengan mencari (browser) dan menontonnya secara langsung melalui internet.
Semisal youtube yang merupakan aplikasi gabungan dari google, dimana ia dapat diakses
menggunakan personal computer maupun smartphone, memberikan keuntungan besar
bagi para pembuat dan penikmat musik karena
selain bisa mencari dan menonton video musik, mereka
juga bisa membuat saluran (channel)
tersendiri untuk menyebarkan karya musik yang telah
dibuat. Selain youtube ada pula
aplikasi live streaming gratis
seperti Guvera Indonesia.
C.
Radio Satelit
Sebuah radio satelit atau radio
langganan adalah sebuah sinyal yang
disiarkan oleh radio biasa. Radio satelit berfungsi di tempat
di mana ada garis pandang antara saluran tunggal
tanpa melihat lokasi jangkauan.
Karena teknologi ini membutuhkan akses ke satelit
komersial untuk penyebaran sinyal, jasa radio satelit adalah sebuah bisnis
komersial, yang menawarkan sebuah paket saluran sebagai bagian dari jasa mereka
— membutuhkan sebuah langganan dari
penggunak akhir untuk mengakses saluran.
D.
I-Tunes
I-Tunes merupakan
fitur eksklusif yang dipelopori Apple.Inc
California Amerika serikat dalam membeli lagu/album
original secara berbayar menggunakan kartu kredit dan mengunduhnya secara
gratis. Fitur itunes ini menjadi eksklusif karena perangkat yang dijual
perusahaan apple baik iphone maupun
ipad, dijual dengan harga relatif mahal
sehingga hanya beberapa kalangan yang bisa menikmati fitur ini. Untuk mengunduh biasanya pengguna apple devices diharuskan sign in dengan email dan
password sebagai Apple Id yang telah
dibuat sesaat setelah memiliki perangkat Apple.
E.
Situs-Situs Donwload
Di era yang serba internet
seperti saat ini cukup marak ditemukan beragam situs-situs alamat atau website
yang mudah diakses untuk mengunduh secara gratis dan ilegal. Kalian bisa
menemukannya dengan melakukan pencarian di google, dengan semakin maraknya
pembajakan atau situs ilegal ini tentunya sangat merugikan para pelaku industri
kreatif. Modal untuk rekaman mengeluarkan lagu yang mahal tak bisa balik modal
karena banyak masyarakat yang lebih memilih untuk mengunduh musik yang ilegal.
Tapi ada beberapa situs atau website musik yang legal seperti melon.co.id,,
arena musik, langit musik, napster,insound dll.
F.
Media Sosial Berbasis Video
Fenomena media sosial yang berbasis video tengah marak terjadi saat
hadirnya era kemunculan YouTube. Ditambah lagi
dengankehadiran Exfm dan SoundCloud yang saat ini sangat umum digunakan oleh
penikmat musik untuk menemukan lagu-lagu dengan genre terbaru. Tidak perlu
bersusah payah dan mengeluarkan uang untuk mencari lagu terbaru dari belahan
dunia lain dengan adanya discovery platform seperti YouTube.
Perubahan apapun pasti membawa
konsekuensi tersendiri baik dampak negatif atau positif. Internet adalah
penemuan yang sangat revolusioner dan mampu mengubah industri musik dengan
cepat.
3.7 Format-Format
Musik Digital
Sebagai
proses digitalisasi terhadap format rekaman musik analog, lagu atau musik
digital mempunyai beraneka ragam format yang bergantung pada teknologi yang
digunakan, yaitu :
a.
MP3
MP3 (MPEG, Audio Layer 3) menjadi format paling populer dalam
musik digital. Hal ini dikarenakan ukuran filenya yang kecil dengan kualitas
yang tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh
Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik.
Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate
setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat memainkan
file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti yang mendukung MP3
Pro.
b. WAV
WAV merupakan standar suara de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD direkam dalam
format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering
dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak dikompresi dan karenanya
berukuran besar.
c. AAC
AAC adalah singkatan dari Advanced
Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar Motion Picture Experts Group (MPEG), sejak standar MPEG-2
diberlakukan pada tahun 1997. Sample rate
yang ditawarkan sampai 96 KHz-dua kali MP3. Format ini digunakan Apple pada
toko musik online-nya, iTunes. Kualitas musik dalam format ini cukup baik
bahkan pada bitrate rendah. iPod, pemutar musik digital portable
dari Apple, adalah peranti terkemuka yang mendukung format ini.
d. WMA Format yang
ditawarkan Microsoft
Windows Media
Audio (WMA) ini disukai para
vendor musik online karena dukungannya terhadap Digital Rights Management
(DRM). DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat
ditakuti oleh studio musik saat ini. Kelebihan WMA lainnya adalah kualitas
musik yang lebih baik daripada MP3 maupun AAC. Format ini cukup populer dan
didukung oleh peranti lunak dan peranti keras terbaru pada umumnya.
e. Real Audio
Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate rendah.
Format dari RealNetworks ini umumnya
digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas Real Audio
menggunakan standar AAC MPEG-4.
f. MIDI
Format audio satu ini lebih cocok
untuk suara yang dihasilkan oleh synthesizer
atau peranti elektronik lainnya, tetapi tidak cocok untuk hasil konversi
dari suara analog karena tidak terlalu akurat. File dengan format ini berukuran
kecil dan sering digunakan dalam ponsel sebagai ringtone. Mengapa masyarakat
belakangan ii lebih memilih musik digital?.
Karena Dengan format digital seperti MP3, OOG, atau WAV sekarang banyaknya
pemutar musik digital yang mendukung format ini membuat era baru. Kini dengan
hadirnya MP3 Player, iPod ataupun Player musik yang ada di handphone sebagai
peranti musik portable canggih yang dapat dan udah di bawa kemana-mana.Selain
itu Musik dalam format digital memiliki beberapa keunggulan dibanding musik dalam
medium konvensional, yaitu : format yang beragam dapat disesuaikan dengan
teknologi yang digunakan kualitas copy yang serupa dengan master memudahkan
penggandaan dari pihak perusahaan rekaman tanpa menurunkan mutu proses
penjualan dengan pendekatan single atau satu lagu terbukti jauh lebih efektif
dan efisien ketimbang medium konvensional seperti kaset atau CD.
g. Ogg Vorbis
Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis.
Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang peranti
lunak atau pembuat peranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat
memainkan file dengan format terkait.
Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada
bitrate rendah dibandingkan format lain. Peranti lunak populer, Winamp dan
pelopor pemutar MP3 portabel Rio sudah mendukung format ini dalam model
terbarunya. Walaupun demikian dukungan peranti keras terhadap format ini masih jarang.
3.8 Dampak Pengaruh Perkembangan Musik Digital di Masyarakat
Sampai pada
akhirnya saat ini, Teknologi digital telah memberi warna tersendiri bagi dunia
musik, termasuk di Indonesia. Internet dan teknologi digital seperti dua sisi
mata uang yang selain memberikan dampak positif bagi musik, juga memberi dampak
kurang menguntungkan. Maka dari itu kita harus memiliki pendekatan berbeda.
Tidak bisa lagi memakai pendekatan masa lalu khususnya dalam hal teknologi
penunjang industri musik. Keuntungan
pertama yang kita dunia musik peroleh dari era digital adalah akses yang jauh
lebih luas pada referensi musik. Pada era 1990-an ke bawah, akses pada
referensi musik sangat terbatas. Orang hanya mendapatkan musik dari televisi,
radio, toko musik.
Sedangkan
pada era 2000-an, orang bisa mengakses apapun yang mereka inginkan melalui
internet. Teknologi digital juga membuat mereka lebih mudah merekam musik yang
mereka buat, membuat proses rekaman (recording)
menjadi lebih sederhana dan murah, bahkan masyarakat dan para musisi kini sudah
bisa memperjual belikan album/single
original secara online, ketika penjualan lagu secara fisik (CD) tidak lagi
dapat diandalkan karena masalah pembajakan yang semakin banyak.
Seni atau Pembajakan Music Digital
Nilai
seni itu akan mahal kalau kita menghargai akan barang seni tersebut, tetapi
sebailknya. Nilai seni akan berharga murah jika kita tidak menghargai barang
seni tersebut.
Inti
yang bisa dipetik adalah hasil seni itu akan berharga tinggi saat kita melihat
kualitas, originalitas dan memberikan penghargaan akan hasil karya orang
tersebut dengan nilai yang pantas. Terlepas dari kecanggihan teknologi, pembajakan, pengkopian dan
sejenisnya pasti akan menurunkan kualitas, originalitas dan tentunya sangat
tidak respek akan hasil karya orang lain.
Terlepas
dari kecanggihan teknologi saat ini, penghargaan akan nilai karya seni tidak
terlepas dari budaya dan mental dari masing- masing individu. Disini banyak individu yang menyebut
“music sebagaian dari hidupnya”,“music selamanya”. Namun dalam kenyataannya masih
banyak orang yang mementingkan kebutuhan pribadinya. Contoh kongkritnya masih memuaskan
dirinya dengan membeli kaset bajakan, atau mengcopi file yang ingin dia punya. Bila dilihat seperti ini apa masih
bisa musik
digital dikatakan sebuah seni? atau sebuah perusahaan besar bagi penikmat music
bajakan?.
Hancurnya Industri Musik di Indonesia
Sebelum
kita membahas lebih jauh tentang hancurnya industri musik di Indonesia, berikut penjelasan terusan dari seni atau pembajakan musik digital mari kita simak dan
renungi statement yang dikatakan
Billy Corgan dan Dik
Doang.
Billy
Corgan
salah satu mantan vokalis Smashing Pumpkins pernah mengatakan bahwa suatu saat
industri musik semuanya akan bisa dibeli secara digital dan bisa didengar
dimanapun dan CD hanyalah sample yang
dibagikan secara gratis.
Istilah
digital musik sendiri muncul setelah era analog musik (pita hitam dan
sejenisnya) sudah dapat digantikan oleh CD dan berkembangnya format mpeq
(dimana format MPEQ generasi 3 dikenal dengan mp3). Dari sinilah perkembangan
industri musik digital semakin pesat. Musik sudah bisa didengar dari IPod, MP3
player, handphone, PC, dll.
Bagaimana
dengan digital musik di indonesia?.
Statement
Dik Doang di
dalam acara tahunan AMI Awards 2006 (Anugerah Musik di Indonesia yang cukup konsisten) lalu, Dik Doang sempat tampil dengan
dentingan gitar dan beberapa kata yg teruntai dalam puisi :
"Kita cukup gembira, karena sekarang
banyak band muda yang bermunculan"
"Band-band tersebut muncul dengan
kualitas yang bagus"
"Dengan lagu-lagu yang asyik"
"Tapi jangan senang dulu kalau lagu
kamu masuk di posisi tangga lagu beberapa radio"
"Tapi jangan senang dulu kalau
lagu-lagu kamu memenangkan beberapa penghargaan"
"Karena album kamu akan dibajak
!!!"
"Dan konyolnya album bajakan itu
dijual bebas di depan kantor polisi !!"
"Dimana
para aparat yang harusnya melindungi kita sebagai seniman dari pembajak? Dimana
??"
"Saat kita menyanyikan happy birthday
to you pencipta lagu ini akan menikmati royalti di hari tuanya"
"Tapi itu di Amerikaaa..."
"Jangan mengkhayal dulu
teman-temanku.."
"Hari ini album kita hanya terjual
beberapa kopi"
"Karena besoknya mereka sudah
membajak album kita"
"Dan kita hanya termenung di hari tua
temanku"
Dari
statement Billy Corgan dan Dik Doang,
bagaimana dengan industri musik indonesia sendiri?. Industri musik indonesia saat ini
bisa dibilang mengalami perkembangan yang bagus. Sekarang, musik anak negeri sendiri lebih disukai
daripada musik mancanegara,
ini juga ditandai dengan banyak band-band pendatang baru yang cukup memberikan
alternatif nuansa musik yang heterogen dan juga perkembangan musik indie yang
makin menjamur dengan kualitas yang bagus.
Apresiasi
digital musik di indonesia juga memberikan harapan besar untuk membeli mp3
secara legal seperti wwww.importmusik.com, beberapa situs musik yang
mempromosikan lagu-lagu dari beberapa band indonesia yang hanya bisa
didengarkan tanpa bisa didownload dan beberapa mobile operator
yang menyediakan layanan nada panggil pribadi (Ring Back Tone).
Terlepas
dari berita perkembangan industri musik indonesia yang bagus diatas, apresiasi terhadap karya seni musik
ini juga masih kurang baik dari pihak pemerintah, praktisi industri musik dan
juga masyarakat luas. CD bajakan dan MP3 secara bebas terjual di beberapa tempat,
web yang memberikan download MP3 secara gratis dan budaya yang merasa bangga
kalau baru mendapatkan MP3 dari album terbaru band yang lagi hits.
Sulitnya pendistribusian
penjualan album fisik karena sudah banyak toko-toko kaset orisinil yang gulung
tikar. Terakhir toko musik Aquarius Mahakam yang semua outletnya tutup karena
sudah bangkrut dan sepinya pengunjung. Padahal dulunya menjadi primadona tempat
nongkrongnya para anak muda ibu kota atau kita bisa tahu adanya album-album
musik terbaru baik dari nasional atau internasional. Para musisi dan produser
akhirnya harus memutar otak agar albumnya bisa terjual dan tidak rugi modal
yang telah dikeluarkan, lalu munculah tren dimana para musisi menjual albumnya
di gerai-gerai restoran cepat saji dan minimarket yang tersebar se-Indonesia. Selain
itu untuk jaman sekarang para musisi lebih mengandalkan penampilan promosi lagu
mereka ketika tampil on-air di acara
musik TV, di akun media sosial mereka dan mencari pundi-pundi penghasilan yang
lebih banyak atau menggiurkan dari manggung acara-acara off-air.
Bayangkan
saja, suatu
band yang baru launching albumnya 2
hari yang lalu. Hari
ini sudah bisa didapatkan MP3-nya satu album penuh. Para seniman musik sudah tidak bisa
mengandalkan hasil penjualan album. Mungkin
hanya kontrak dengan label dan beberapa konser di beberapa stasiun televisi dan
konser di beberapa tempat mereka dapat income lebih. Ini juga mungkin terjadi
di indie musik, perusahaan label di Indonesia. Sudah banyak perusahaan label di
indonesia yang harus diakuisisi, bangkrut dan sejenisnya karena pembajakan,
mudahnya akses untuk mendapat MP3
secara gratis. Meskipun
sudah banyak produk CD yang sudah berusaha diprotek tapi jika semua hal diatas
tidak segera direspon maka hancurnya industri musik indonesia di masa datang
secara pasti akan terjadi. Jika
tidak mau terjadi, maka hal ini harus segera diantisipasi oleh semua pihak. Sekarang semua pilihan itu tentu
kembali ke kita. Mau
industri
musik
Indonesia tetap
maju atau hancur.
3.9 Kelebihan
dan Kekurangan Musik Digital
Musik dalam format digital ini memiliki beberapa keunggulan dibanding musik
dalam medium konvensional, yaitu :
a.
Kelebihannya:
Ø Pembuat
musik dapat menyebarkan karyanya ke seluruh dunia, dengan cara mengunggah karya
mereka ke berbagai website jejaring sosial. Sudah banyak musisi Indonesia yang
berhasil manggung di luar negeri dengan cara seperti ini.
Ø Pembuat musik
juga dapat memanfaatkan teknologi internet untuk menyebarluaskan karya mereka.
Ø Mudah diakses oleh masyarakat dimanapun dan kapan saja.
Ø Promosi produksi lebih mudah dikenalkan karena medianya beragam.
Ø Kemajuan
dalam pengolahan informasi dapat memperluas daya bakat dan kemampuan.
Ø Dengan
menggunakan media digital, penikmat musik juga dapat memilih salah satu lagu
yang ia sukai tanpa harus memiliki keseluruhan album.
Ø Fasilitas RBT ini salah
satu upaya mengurangi pembajakan tentunya dengan pembagian hasil royalty yang fair kepada para musisi.
Ø Fitur I-Tunes ini tergolong aman untuk proses unduh lagu selagi
pengguna tidak menyebarkan Apple Id mereka ke pengguna lain.
Ø Format yang
beragam dapat disesuaikan dengan teknologi yang digunakan.
Ø Kualitas copy yang serupa dengan master
memudahkan penggandaan dari pihak perusahaan rekaman tanpa menurunkan mutu kualitas.
Ø Proses
penjualan dengan pendekatan single
atau satu lagu terbukti jauh lebih efektif dan efisien ketimbang medium konvensional
seperti kaset atau CD.
b. Kelemahannya:
Ø Musik dalam
format CD, VCD maupun DVD memiliki kualitas suara yang lebih baik tetapi akan rentan mengalami gangguan jika disc tersebut tergores,
berdebu ataupun rusak.
Ø Data dalam CD bisa dengan mudah di duplikasikan sehingga penyalahgunaan hak
cipta/pembajakan
pun terjadi. Tentunya ini melanggar hak
cipta yang bisa terancam hukuman denda dan pidana.
Ø Penyebaran musik digital di internet
tidak bisa sepenuhnya dikontrol oleh label sehingga mempengaruhi pemasukan
untuk label.
Ø RBT adalah
kualitas audio yang minim dan hanya bisa didengarkan secara sepihak oleh orang
yang menelpon, bukan yang menerima telepon.
Ø Rasa
sosial terhadap lingkungan sekitar menjadi acuh.
Ø Terjadinya
polusi informasi.
Ø Tumbuhnya
sikap hedonisme dan konsumtif.
Dari semua ulasan yang terurai dari tulisan diatas dapat disimpulkan bahwa
seiring berkembangnya zaman, teknologi pun akan semakin berkembang dari analog
hingga ke digital. Perkembangan ini membawa dampak negatif serta positif
masing-masing. Mari kita sebagai masyarakat menyikapinya secara lebih bijak
agar perkembangan teknologi yang kita yakini dapat semakin berguna hingga
kemudian hari.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Musik merupakan salah satu bentuk dari media
komunikasi. Dalam musik tersirat banyak pesan-pesan atau informasi yang
disampaikan selain itu musik merupakan hal yang efektif dan mudah untuk
diterima masyarakat. Musik sudah menjadi gaya hidup dan hiburan pelepas penat
apalagi sejak kehadiran musik digital yang bisa diakses kapan saja.
Musik
digital dapat di artikan sebagai harmonisasi bunyi yang dibuat melalui
perekaman konvensional maupun suara sintetis yang disimpan dalam media berbasis
teknologi komputer, contoh peralatan
sumber suara sintetis MIDI merupakan sumber suara digital berbagai
instrumen musik yang bisa dimainkan oleh pemusik. Format digital
dapat menyimpan data dalam jumlah besar, kualitas tinggi, jangka panjang dan
berjaringan luas.
Di zaman yang serba digital ini, soal promosi bukan sesuatu
yang sangat sulit dilakukan. Keberadaan media cetak dan elektronik sudah
menjamur dimana-mana. Masyarakat pun sudah terbuai dengan sajian-sajian yang
ada di radio
atau televisi. Tak heran bahkan banyak masyarakat dari kalangan
menengah ke bawah hingga atas, menghabiskan waktu-waktu mereka di depan layar
kaca. Sajian
musik digital yang ditawarkan lebih mudah untuk dinikmati atau diakses oleh
masyarakat secara luas.
Sebagian
besar dari orang-orang yang bekerja di bidang musik memiliki
idealisme berbeda dalam berkarya, entah karena para musisi
ingin berkomunikasi dengan pendengar menyampaikan suatu pesan penting
yang sengaja disisipkan melalui sebuah lagu, atau bahkan hanya sekedar supaya
bisa di nikmati oleh berbagai kalangan masyarakat.
Industri musik digital di satu sisi bisa merugikan karena pembajakan dan
pengunduhan ilegal masih banyak diakses di internet. Tapi di segi positifnya
para musisi dituntut lebih inovatif lagi untuk menyalurkan hasil kreatifitas
mereka agar bisa diterima di masyarakat. Maka solusinya adalah penjualan album
digital atau ring back tone yang
resmi agar para musisi tidak mengalami kerugian karena pembajakan adalah tindak
kriminal dan melanggar hak cipta.
4.2 Saran
Musik digital itu suatu
fenomena penemuan teknologi bagi industri hiburan di dunia. Musik dan
masyarakat tidak bisa terpisahkan, oleh karena itu masyarakat harus bersikap
bijak dengan mendapatkan musik yang legal dan ikut membantu untuk mengurangi
pembajakan seperti yang dikampanyekan oleh pemerintah di Badan Ekonomi Kreatif.
Kurangi pembelian bajakan
dan pengunduhan ilegal. Tentunya kembali ke hati nurani kita
masing-masing.
Karena kita tidak mungkin mengubah
budaya yang sudah ada. Maka
ubahlah budaya dalam diri kita.
Agar industri musik di negara kita kembali berjaya seperti dulu.
Sebenarnya
masih banyak hal yang dapat kita
gali
lagi dari musik, tapi intinya buat saya
musik itu
dapat mengantarkan dan menemani saya meraih mimpi selain doa
dan usaha
juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar